Bandung, Qubic360 - Anda yang masih belum mengetahui NFT, mari simak sejarah dari NFT agar bisa lebih memahami dan bisa menggunakannya untuk mengikuti era digital saat ini.
Pertama yang perlu Anda ketahui adalah, apa itu NFT? Non-Fungible Token atau NFT adalah bukti kepemilikan aset digital yang bisa diperjual belikan kepemilikannya menggunakan mata uang crypto. NFT tidak bisa dipertukarkan, sehingga aset ini unik dan berbeda dari aset digital lainnya.
NFT terintegrasi dengan sebuah sistem yang bisa merekam informasi transaksi, sehingga menjadikannya aman dan sulit diretas. Sistem ini bernama teknologi blockchain. Blockchain adalah salah satu jenis Distributed Ledger Technology atau Teknologi Buku Besar Terdistribusi.
Apa saja bentuk NFT ? secara teknis NFT bisa berupa apa pun yang wujudnya digital. Seperti gambar, GIF animasi, lagu, dan item dalam video game.
Kemudian apa yang membedakan dengan benda digital lainnya? NFT hanya ada di dunia virtual tiga dimensi Metaverse, sehingga Anda harus masuk ke dalam dunia itu jika ingin mempunyai kepemilikan aset digital NFT. Selain itu, aset digital di Metaverse ini dilindungi oleh sistem yang bisa melacak kepemilikannya.
Sejarah Non-Fungible Token (NFT)
Bertepatan pada tanggal 3 Mei 2014, Kevin McCoy mencetak token "Quantum" yang tidak dapat dipertukarkan, jauh sebelum pasar seni kripto atau CryptoArt Market meledak. Quantum adalah gambar pixel persegi delapan yang diisi dengan lingkaran, busur, atau bentuk lain yang berbagi di pusat yang sama.
CryptoArt atau NFT menggabungkan dunia seni media berbasis waktu yang didukung teknologi Blockchain. Cara kerja NFT terdesentralisasi, sehingga menjadikannya otentik. NFT mewakili aset digital apa pun yang ada di blockchain Ethereum, sehingga akan membuatnya langka, dapat dibuktikan, dan berharga. Pada saat kini, sebuah revolusi membuka jalan bagi para seniman untuk membuat dan memonetisasi karya mereka.
CryptoArt diprakarsai oleh fenomena budaya seperti CryptoPunks, Rare Pepe, dan CryptoKitties. Karya-karya seni itu menjadi terkenal karena viral. Berikut proses terbentuknya NFT.
Colored Coin (2012-2013)
Gagasan NFT muncul dari "Colored Coin" yang dikeluarkan di blockchain Bitcoin pada tahun 2012-2013. Colored Coin adalah token yang mewakili aset dunia nyata di Blockchain. Koin ini bisa digunakan untuk membuktikan kepemilikan aset apa pun, seperti logam mulia, mobil, real estat, ekuitas, dan obligasi.
Counterparty (2014)
Pada tahun 2014, Robert Dermody, Adam Krellenstein, dan Evan Wagner mendirikan Counterparty. Counterparty adalah platform keuangan peer-to-peer dan terdistribusi dan protokol internet open-source yang dibangun menggunakan Blockchain Bitcoin.
Platform ini mengizinkan pembuatan aset dan memiliki pertukaran yang terdesentralisasi. Sehingga memberikan cara bagi pengguna untuk membuat mata uang mereka sendiri yang dapat diperdagangkan.
Spells of Genesis Counterparty (2015)
Pada April 2015, Counterparty bermitra dengan tim pengembang Spells of Genesis. Mereka tidak hanya jadi pelopor mengeluarkan aset dalam game ke blockchain melalui Counterparty, tetapi juga termasuk yang pertama merilis ICO (Initial Coin Offering). Sehingga dalam pengembangan Counterparty bisa memperkenalkan mata uang dalam game mereka sendiri yang disebut BitCrystals.
Trading Cards on Counterparty (2016)
Pada Agustus 2016, tren baru mulai bermunculan. Counterparty bekerja sama dengan Force of Will, pemain kartu perdagangan populer. Mereka meluncurkan kartu mereka di platform Counterparty.
Di belakang Pokemon, Yu-Gi-Oh, dan Magic, Force of Will adalah permainan kartu peringkat ke-4 di Amerika Utara. Masuknya mereka ke dalam ekosistem, di mana mereka tidak memiliki pengalaman blockchain atau Cryptocurrency sebelumnya, menandakan nilai penempatan aset tersebut di Blockchain.
Rare Pepes on Counterparty (2016)
Pada 2016, meme memasuki blockchain. Lalu, Oktober 2016 Meme mulai masuk ke platform Counterparty. Orang-orang mulai menambahkan aset ke meme tertentu yang disebut “Rare Pepes”. Rare Pepes adalah meme yang menampilkan karakter katak yang telah memperoleh basis penggemar intens selama bertahun-tahun.
Yang awalnya merupakan karakter komik bernama Pepe the Frog, kini terus menjadi salah satu meme paling populer. Pada awal 2017, ketika Ethereum semakin naik daun, Rare Pepes mulai diperdagangkan di sana juga.
Pendiri Portion, Jason Rosenstein, bersama Louis Parker, melelang Rare Pepes di Rare Digital Art Festival pertama. CryptoArt lahir dengan Dompet Rare Pepes dan ini adalah pertama kalinya pembuat konten di seluruh dunia dapat mengirimkan dan menjual karya seni mereka sendiri.
CryptoPunks (2017)
Saat perdagangan Rare Pepes meningkat, John Watkinson dan Matt Hall, pencipta Larva Labs, menciptakan karakter unik yang diciptakan di blockchain Ethereum. Karakter itu dibatasi hingga 10.000. Nama Cryptopunks dirujuk ke eksperimen dengan Bitcoin pada 1990-an dan dapat digambarkan sebagai hibrida ERC721 dan ERC20.
ERC20 adalah standar token Ethereum yang paling umum. Token ini memiliki aturan yang memungkinkan token untuk berinteraksi satu sama lain. Sementara itu, ERC721 bertujuan untuk menjadi standar NFT di Blockchain Ethereum. ERC721 membantu pelacakan kepemilikan dan pergerakan token individu.
NFT CryptoKitties mulai beroperasi menggunakan ERC721. CryptoKitties adalah game virtual berbasis blockchain yang memungkinkan pemain untuk mengadopsi, mengembangbiakkan, dan memperdagangkan kucing virtual menggunakan Ethereum. Popularitas game ini meledak dan mendapat slot berita utama di CNBC dan Fox News.
Ledakan NFT (2018-2021)
Antara 2018 dan 2021, NFT perlahan bergerak ke perhatian publik sebelum akhirnya booming pada awal 2021. Gerakan yang tampaknya underground ini mengguncang komunitas crypto untuk perlahan-lahan beralih ke seni yang lebih umum. Transisi ini mencapai titik perubahan di hari Valentine 2018, ketika artis Kevin Abosch bermitra dengan GIFTO untuk lelang amal.
Kemitraan ini menghasilkan transaksi senilai $1 juta dari CryptoArt yang disebut The Forever Rose. Abosch terus meningkatkan taruhannya ketika dia mulai menggunakan kombinasi Blockchain Ethereum dalam sebuah proyek yang disebut “IAMA Coin”.
Pasar NFT lebih efisien dan lebih likuid daripada platform transfer aset yang sudah ada. Banyak platform muncul secara online, masing-masing meng-hosting pembeda untuk pembuat dan kolektor. OpenSea dianggap sebagai pasar terbesar untuk seni, musik, nama domain, koleksi, dan kartu perdagangan.
Jenis-Jenis Non-Fungibel Token
Dari penjelasan sejarah terbentuknya NFT, bisa diambil kesimpulan bahwa jenis-jenis atau bentuk dari NFT sendiri bisa berupa digital arts, barang koleksi, dan games. Ketika kategori itu masih mungkin akan berkembang, tidak hanya berfokus pada ketiganya. Sehingga hal itu menjadikan NFT cukup menjanjikan di masa depan.
Siapa Saja yang Bisa Membuat NFT?
Siapa pun bisa membuat NFT. Mulai dari Seniman, Pengusaha, Perusahaan, Penulis, Videografer, Influencer, atau Content Creator, selama memiliki bukti sah kepemilikan aset digital di Metaverse.
Konsep seperti DAO, metaverse berbasis token, protokol keuangan milik komunitas, dan seni NFT (CryptoArt) adalah eksperimen skala kecil beberapa tahun yang lalu. Melalui tokenization, programmability, kolaborasi, royalti, dan lebih banyak koneksi langsung antara seniman dan kolektor, NFT akan menjadi teknologi yang vital bagi kehidupan sehari-hari.
Penjelasan tentang apa itu NFT dan bagaimana NFT menjadi sebuah tren yang populer saat ini, memberikan alternatif lain dalam berinvestasi di dunia digital yang terintegrasi dengan Cryptocurrency. Hal ini menjadi peluang yang menjanjikan karena NFT sendiri didukung oleh teknologi yang menjamin keamanan bagi investor.
0 Komentar