Pemeran Virtual di Masa Pandemi

Pameran virtual di masa seperti ini memang dapat menjadi solusi ampuh di tengah protokol yang melarang orang banyak untuk berkerumun. Di sebuah artikel, Co-Founder EventXtra, Sum Wong mengatakan akibat wabah Covid-19 yang ada sekarang, 90 persen kegiatan pameran berskala besar dengan sangat terpaksa ditunda bahkan dibatalkan. Dalam perhelatannya sendiri, pameran virtual juga sangat terbuka untuk umum. Yang membedakan adalah para pengunjung bisa sesuka hati untuk mengunjungi si pameran. Penyelenggara juga berkewajiban untuk selalu menyediakan segala dukungan digital selama kegiatan pameran berlangsung.




Dengan berlakunya physical distancing di seluruh dunia yang terdampak Covid-19, banyak museum dan kegiatan seni yang dengan terpaksa menutup segala aktivitasnya dari keramaian. Hal itu juga berlaku di sini. Kondisi saat ini dengan segala keterbatasannya memang butuh perhatian khusus, dan memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku seni di seluruh dunia, begitu pula yang dirasakan oleh mereka yang ada di Indonesia. Situasi yang menuntut untuk beradaptasi dengan kondisi agar bisa membuka kemungkinan baru untuk mengakali situasi. Tantangan ini juga memberi kesempatan bagi perupa generasi baru untuk bereksperimen dan bisa memberikan kontribusi serta solusi dalam kehidupan bermasyarat dan menghadirkan sebuah karya yang berfungsi untuk kemaslahatan orang banyak.

Seperti yang dilakukan oleh ACG School Jakarta yang biasanya menyelenggarakan pameran seni bagi para siswanya di Galeri seni gedung sekolahnya, selama Pandemi ini berlangsung, ACG School Jakarta menyelenggarakan pameran seni para siswanya secara Virtual bersama Qubic360

Posting Komentar

0 Komentar