Virtual Reality dan Masa Depan yang Cerah

Bandung, Qubic360 - Ide pembuatan teknologi VR ini ada beberapa abad lalu, dengan beragam konsep yang kini sudah diterapkan dan digunakan di berbagai bidang. Namun masih ada masa depan yang lebih hebat dalam penggunaan VR ini.


Di negara India perusahaan eLearning siap menyambut VR sebagai pengalaman belajar. Terdapat pertumbuhan yang cukup besar di bidang pembelajaran VR di beberapa tahun belakangan ini. Apabila trend ini benar, maka VR diharapkan akan menjadi hal yang besar di industri pendidikan untuk seluruh dunia.



Menganali VR

Teknologi VR adalah lingkungan 3D yang dikomputerisasi dan dapat berinteraksi dengan penggunanya. Pengguna akan merasa dirinya seakan berada di dalam dunia 3D. Hal ini lah yang menjadi pengalaman yang mendalam untuk pengguna ke dalam dunia virtual.


Peralatan VR ini membutuhkan desain khusus, yang disebut dengan VR headset untuk mengakses konten VR. Yang paling sederhana adalah dengan Google Cardboard dan paling banyak digunakan yang menawarkan pengalaman visual dan auditori dari VR.


Teknologi VR dan Bidang Pendidikan

Dalam lingkungan belajar eLearning yang biasa, siswa melihat gambar atau teks, berinteraksi dengan cara klik, drag and drop, atau memasukkan teks. Hal yang bisa dilakukan VR adalah memberikan pengalaman yang lebih mendalam terhadap isi konten. VR memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan materi belajar di dalam lingkungan virtual tersebut. Hal ini akan memperkuat interaksi dan meningkatkan motivasi belajar siswa.


Seperti halnya pada pelajaran Geografis, bayangkan melihat peta dunia di kelas. Tidak akan terlalu menarik, untuk siswa belajar. Sekarang Anda bisa bayangkan di kelas yang sama di dalam lingkungan VR dimana Anda dapat bermain dengan globe virtual dan mengeksplor area geografis. Bukankah lebih menarik minat Anda untuk belajar?


VR telah membuka padangan luas di dunia pendidikan yang baru, pada awalnya tidak mungkin kini menjadi mungkin. Misalnya, seseorang dapat membuat kursus tentang bagaimana bekerja di lingkungan berbahaya atau beresiko tinggi, eksplor dengan material berbahaya, atau melakukan aktivitas rumit tanpa harus benar-benar terpapar lingkungan tersebut.


Dengan menggunakan VR, dapat merasakan pengalaman langsung dengan tingkat bahaya minimal. Disamping elemen menyenangkan dan interaktif, fitur keselamatan inilah yang menjadikan VR sebagai pilihan utama di industri eLearning. VR memungkinkan siswa untuk belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi. Misalnya, modul belajar berbasis VR pada material berbahaya akan memungkinkan siswa untuk berlatih menghadapi material secara virtual tanpa harus menghadapi resiko sebenarnya.



Masa Depan Cerah VR

Dengan angka pengguna smartphone yang semakin melonjak dan banyak smartphone yang sudah kompatibel dengan VR, menjadikan VR mudah dan cepat dikenali. Beberapa aplikasi teknologi VR sudah beredar di pasaran. Dengan berbagai sudut pandang, kemungkinan pelatihan melalui VR semakin berkembang. 


Industri pembelajaran dan pelatihan di dunia medis dan kesehatan dapat memanfaatkan teknologi VR secara efektif untuk melatih dalam proses dan prosedur. Lingkungan VR akan memungkinkan siswa untuk mencoba dan berlatih melakukan prosedur tanpa khawatir akan berdampak negatif pada pasien sebenarnya.


Area kunci dimana teknologi VR dapat merevolusi pelatihan yakni pada operator mesin dan teknisi. VR akan memungkinkan siswa untuk mengoperasikan mesin pada lingkungan virtual dan dengan demikian menjadi ahli sebelum menggunakan mesin sebenarnya.


Area lainnya yang sedang di eksplorasi dan sudah beredar di pasaran yakni pelatihan compliance. Hal tersebut memungkinkan peserta pelatihan untuk mengalami konsekuensi pada praktek yang tidak aman dan pelanggaran norma keselamatan. Pelatihan tersebut juga akan membantu mereka mendapatkan lingkungan dan rasa real-time dimana mereka akan berada dan belajar prosedur keselamatan dengan tepat.


VR juga menguntungkan pada pertukaran tingkat tinggi yang membutuhkan latihan dan presisi. VR menyediakan keuntungan finansial jangka panjang, dengan mengeliminasi kebutuhan untuk investasi di material untuk berlatih, memungkinkan peserta pelatihan untuk berlatih pada tugas-tugas berkali-kali hingga mereka berhasil melakukan dengan benar.

Posting Komentar

0 Komentar