Bisnis pariwisata hadapi pertumbuhan yang lumayan pesat. Tidak hanya dari objek serta tipe wisatanya, tetapi pula dari sisi atraksi wisatanya. Dahulu, tak ada yang pernah membayangkan jika mencicipi hidangan khas sesuatu kota juga merupakan suatu wisata. Saat ini, kita akrab menyebutnya selaku wisata kuliner. Nah, senada dengan itu, teknologi virtual reality pula sangat berpotensi jadi atraksi wisata baru, ialah virtual reality tourism. Tidak hanya buat media promosi wisata, tetapi jadi bisnis pariwisata yang menguntungkan. Gimana peluangnya? Ayo kita bahas lebih lanjut.
Momentum yang Tepat
Tidak bisa dipungkiri bila pandemi Covid- 19 sudah berakibat membuat zona pariwisata lesu. Pembatasan ekspedisi, karantina daerah, sampai penutupan objek wisata telah tentu kurangi pemasukan para pelakon bisnis pariwisata. Walaupun belum lama, pemerintah telah melonggarkan pembatasan di wilayah dalam zona hijau Covid- 19, industri wisata tidak dan merta pulih.
Selaku industri yang menitikberatkan pada layanan serta pengalaman, bisnis pariwisata memerlukan kedatangan raga ataupun interaksi langsung. Tetapi, pandemi mewajibkan kita buat meniadakan interaksi. Lalu, apakah kita wajib berpangku tangan serta menunggu Covid- 19 berakhir? Pasti tidak. Virtual reality tourism merupakan jawabannya.
Dikala ini merupakan momentum yang pas buat mempraktikkan virtual reality tourism. Seluruh serba dibatasi, tetapi kemauan warga buat berkunjung ke destinasi wisata kian besar. Dengan virtual reality tourism, permintaan calon turis bisa terpenuhi, walaupun tidak tiba langsung ke destinasi wisata. Pasti, keadaan ini merupakan kesempatan bisnis yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelakon bisnis wisata.
Virtual Reality Tourism Pasca Covid- 19
Bisa jadi ini persoalan yang timbul di benak Kamu. Gimana virtual reality tour bila Covid- 19 telah berakhir? Terlebih dikala ini vaksinasi telah mulai berjalan. Pasti harapan buat mendatangi destinasi wisata secara real kian nyata. Apakah sarana serta perlengkapan virtual reality yang digunakan pebisnis wisata hendak terbengkalai begitu saja? Pasti saja tidak.
Peratalan serta sarana virtual reality bisa digunakan selaku media promosi wisata. Jadi, agen wisata bisa membagikan‘ preview’ destinasi wisata dengan virtual reality ataupun apalagi augmented reality. Dengan demikian, calon turis bisa mempunyai rujukan yang lebih meyakinkan tentang wilayah yang hendak dia kunjungi.
Baik selaku atraksi wisata ataupun media promosi wisata, virtual reality tourism bersama berpotensi mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, investasi pada perlengkapan serta sarana virtual reality butuh digalakkan. Dengan demikian, energi saing pariwisata di Indonesia terus menjadi bertambah.
0 Komentar