QUBIC360.COM- Sistem tradisional bekerja di kantor akan makin ditinggalkan selama 2022. Sistem bekerja yang makin digital dan fleksibel akan tetap berlanjut dengan beragam penunjang teknologi terbaru, seperti metaverse.
Setidaknya terdapat lima tren dalam sistem bekerja di tahun depan. Pertama, pola bekerja secara hibrida atau hybrid working yang fleksibel akan makin masif tahun depan. Beberapa perusahaan raksasa teknologi global seperti Google, Meta, hingga Apple memang berencana membuka kembali kantornya. Namun, sistem bekerja dari kantor tidak akan sepenuhnya diterapkan. Sebab, pandemi Covid-19 belum usai dan varian baru Omicron mulai menyebar ke berbagai negara.
"Banyak karyawan juga telah memutuskan bahwa mereka lebih memilih keseimbangan kerja dengan kehidupan atau pindah lebih jauh dari pusat kota untuk memiliki lebih banyak ruang dan udara segar," demikian dikutip dari CNET.
"Perusahaan akan menerapkan pola bekerja hibrida dan membutuhkan perencanaan untuk memastikan itu benar-benar bekerja baik bagi individu dan perusahaan,” katanya dikutip dari Wired. Kedua, rapat virtual akan terus berkembang dan lebih efisien. CEO Prezi Jim Szafranksi mengatakan, masifnya pola kerja hibrida menuntut perusahaan juga membuat sistem rapat virtual seperti dengan Zoom menjadi lebih efisien.
"Tahun depan akan membuat pertemuan virtual jarak jauh menjadi lebih baik lagi. Bahkan banyak karyawan akan mulai menambah keterampilan yang mengarah pada promosi, peluang kepemimpinan, dan kesuksesan sebagai pekerja di platform pertemuan virtual itu,” katanya. Ketiga, orientasi kerja berubah, menempatkan waktu menjadi lebih penting daripada tempat. "Sifat kantor akan berkembang untuk mengakomodasi cara baru dalam bekerja, seperti kolaborasi dan aktivitas sosial," kata direktur Dropbox UK Andy Wilson. Sedangkan, jam kerja akan menyesuaikan pola bekerja baru dan dengan staf diberi otonomi untuk menyusun jadwal kerja mereka. "Ini berarti pada 2022 akan muncul kebijakan seperti jam kolaborasi inti, yang merupakan waktu yang disediakan untuk rapat langsung," katanya.
Ini memungkinkan rekan kerja bisa bekerja sama dalam satu dokumen dan pada saat yang bersamaan. Keempat, banyak karyawan yang mengundrukan diri. Chief people and diversity officer di Hootsuite Tara Ataya juga menyebutkan bahwa tren ini harus jadi perhatian besar. Perusahaan perlu mengutamakan karyawan dengan menata ulang model kerja tradisional. “Tempat kerja masa depan akan berfokus pada keragaman dan praktik yang adil,” kata Ataya. Kelima, penggunaan teknologi metaverse mengubah ruang kerja.
Director of modern work and security di Microsoft UK Nick Hedderman mengatakan bahwa metaverse akan menjadi masa depan teknologi. Jadi, teknologi ini juga akan menunjang pekerjaan di masa depan. "Ini bisa berupa hal-hal seperti ruang konferensi dan kantor yang dirancang khusus, memicu kreativitas, dan mendorong koneksi pendingin air di lingkungan hybrid," katanya. Ruang kerja bakal berpindah dari lingkungan 2D ke 3D. "Ini memungkinkan lebih banyak hal yang menunjang pekerjaan," katanya.
Pendiri Microsoft Bill Gates sebelumnya juga memperkirakan, pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse menjadi tren pada dua hingga tiga tahun ke depan atau sekitar 2023 – 2024. Setidaknya ada 11 perusahaan yang beralih ke bisnis ini. Bill Gates menyebut periode tren rapat di dunia virtual itu sebagai ‘tahun yang paling tidak biasa dan sulit’. Ia menilai, 2022 dan selanjutnya merupakan masa yang lebih digital. Diperkirakan makin banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin bekerja dari jarak jauh. “Perubahan ini akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” tulis Gates dalam unggahan di blog pribadi, dikutip dari CNBC Internasional, pada awal Desember 2021.
0 Komentar